Aku lagi sebel banget sama cicak bro... Bayangin aja, tiap pagi mo sarapan di meja udah bertebaran eek cicak. Jadi hilang mood mo sarapan kan??! dan aku nggak habis pikir, kenapa eek cicak ujungnya mesti ada putih2-nya, ini yang bikin baper bro.. hadehh .. ~_~)
Udah pernah juga suatu malam, aku tawur melawan cicak. Aku bawa senjata karet gelang, aku tembakin tuh cicak2 yang pada merayap di dinding. Tetep aja mereka nggak mau kalah, yang ada mereka tambah ngamuk. Sampai-sampai tutup rice-cooker aku ikut di eek-in.
Memang sih cicak ada manfaatnya juga, mereka kan makan serangga yang kecil2, kayak nyamuk, laron dan apa itu yang suka banget ngincer lampu kalo malam2 bro?? Jadi kita nggak usah repot2 beli anti nyamuk kan? Tapi kalo udah ketiban eeknya, ampun deh..!!
Senin, 21 November 2016
Sabtu, 12 Maret 2016
Uniknya Bahasa Malaysia...^_^
Dulu, waktu pertama kali akan bekerja di Malaysia, aku sempat bingung gimana nanti cara percakapan sehari-hari di sana. Dari cerita temen-temen, ngomongnya katanya nggak jauh beda dengan bahasa Indonesia, cuma ada perbedaan akhiran vokal "a" diucapkan "e", contohnya "siapa?" diucapkan "siape?" dan kosakata melayu yang diadopsi dari bahasa Inggris. Misalnya kata benda "ban", di Malaysia adalah "tayar" yang diucapkan dari bahasa Inggris yaitu "tire".
Ketika sampai disini, bulan-bulan pertama adalah hal yang cukup membingungkan, meskipun banyak perkataan yang sama dengan bahasa Indonesia, namun dari dialek, kosakata dan cara pengucapannya awalnya cukup susah dipraktekkan. Seperti huruf "r" disini diucapkan tidak jelas, misalnya kata "ekor" diucapkan "eko". Sop buntut/sop ekor, jadinya "sup eko", he... lucu ya??!
Dan setelah cukup lama di sini, sekarang aku cukup fasih berbahasa Siti Nurhaliza & Upin-Ipin..! Ojo diguyu dholl..!!^_^
Ketika sampai disini, bulan-bulan pertama adalah hal yang cukup membingungkan, meskipun banyak perkataan yang sama dengan bahasa Indonesia, namun dari dialek, kosakata dan cara pengucapannya awalnya cukup susah dipraktekkan. Seperti huruf "r" disini diucapkan tidak jelas, misalnya kata "ekor" diucapkan "eko". Sop buntut/sop ekor, jadinya "sup eko", he... lucu ya??!
Dan setelah cukup lama di sini, sekarang aku cukup fasih berbahasa Siti Nurhaliza & Upin-Ipin..! Ojo diguyu dholl..!!^_^
Sabtu, 27 Februari 2016
"jarene Serba Online", Perpanjang Paspor di KJRI Johor Bharu Lebih Mahal dan Lebih Lama
Aku masih ingat banget beberapa tahun lalu, sebelum memasuki era "online" dan "biometrik" ketika memperpanjang paspor di KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Johor Bharu, biaya cuma RM 18 (+ Rp. 59.400,-) dan satu hari sudah jadi. Sekarang biaya RM 102.00 (+ Rp 336.600,-)dan 3 hari baru jadi. Berhubung bulan Mei 2016 nanti sudah harus perpanjang visa, jadi bulan Januari kemarin aku memutuskan untuk perpanjang paspor terlebih dahulu.
Dibandingkan tahun-tahun yang lalu, prosedur yang sekarang memang lebih simpel karena sudah tidak perlu mengisi formulir lagi. Tapi mungkin banyak temen2 yang belum tahu juga, jadi aku tuliskan prosedur perpanjangan paspor di KJRI Johor :
Dibandingkan tahun-tahun yang lalu, prosedur yang sekarang memang lebih simpel karena sudah tidak perlu mengisi formulir lagi. Tapi mungkin banyak temen2 yang belum tahu juga, jadi aku tuliskan prosedur perpanjangan paspor di KJRI Johor :
Langganan:
Postingan (Atom)