Assalamu'alaikum sahabat..
Pernahkah kita kesulitan menentukan arah kiblat saat hendak melaksanakan sholat, ketika kita tidak bisa ke masjid, atau saat kita harus melaksanakan sholat di tempat kerja ataupun di rumah? Jawabannya pasti sering, he.. (pengalaman po dhol.??!) Ya, sedikit berkaca pada pengalaman pribadi saya, saya sering harus melaksanakan sholat di mushola tempat saya bekerja. Karena mushola dibangun "asal berdiri", tentunya jauh dari kata pas & tepat menghadap kiblat. Dan bisa dibayangkan, saat saya dan rekan-rekan saya sholat, arah sajadah pun mengikut kehendak & kemantepan hati masing-masing. Ada yang lurus, ada yang agak serong kekiri, dan ada juga yang terlalu serong kekanan.
Terus gimane caranya nentuin arah kiblat dhol?? sedangkan ane kan bukan ahli fisika dan matematika? (gak ono kaitane cak..!!) Baiklah, di posting kali ini, mari kita sama-sama belajar menentukan arah kiblat dengan cara sederhana dan mudah dipraktekan. Mari kita simak sedikit penjelasan yang saya intip dari berbagai sumber :
Setiap tahun matahari singgah dua kali tepat diatas ka’bah. Dan
sepertinya tidak banyak orang mengetahui peristiwa ini. Dalam bahasa arab
peristiwa ini disebut Istiwa Azam (persinggahan utara) maka siapapun yang
bisa melihat matahari pada saat ini sama dengan telah menghadap kearah kiblat.
Atau dengan cara melihat bayangan benda. Benda apapun yang terletak tegak lurus
diatas tanah maka bayangannya akan membawa kita kearah kiblat. Bisa juga dengan
melihat sinar matahari yang masuk dari celah pintu atau jendela rumah.
Kemiringan cahaya itu juga mengarah keka’bah karena pada saat itu matahari
tepat berada diatasnya.
Kapan peristiwa Istiwa A’zham itu?
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 28 Mei pukul 16:18 wib dan 16
Juli pukul 16:27 wib. Kecuali pada tahun kabisat.
Tahun kabisat merupakan tahun dimana bulan Februari mempunyai jumlah hari 29
hari (bukan 28 hari). Maka pada tahun-tahun tersebut matahari akan tepat berada
di atas ka’bah pada tanggal 27 Mei pukul 16.18 WIB dan pada tanggal 15 Juli
pukul 16.27 WIB.
Bagai mana jika pada saat itu mendung atau hujan sehingga tidak ada sinar
matahari?
Jika mendung atau hujan pada saat itu maka kita masih dapat melihat satu
atau dua hari sesudahnya.. namun tentu saja hasilnya tidak tepat seakurat pada
tanggal peristiwa tersebut.
Nah, buat rekan2 di Ah Hai, entar tanggal 28 Mei 2015 pukul 17.18 WMB (Waktu Malaysia Barat) kita kumpul di aula untuk bersama-sama menentukan arah kiblat mushola. Biar sajadahnya miringnya sama yak..!he...
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar